1. Reproduksi Tumbuhan Secara Generatif
Reproduksi secara generatif umumnya terjadi pada tumbuhan berbiji (Spermatopyta) baik pada tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) maupun pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Pada reproduksi generatif diperlukan dua sel kelami (gamet) yang berbeda jenis, yaitu sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Dengan demikian, reproduksi generatif hanya mungkin terjadi bila ada penyatuan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina.
A. Alat Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Berbiji
Bunga merupakan alat reproduksi secara generative. Bunga berguna sebagai alat pembentukan sel – sel kelamin, baik sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Kemudian kedua sel tersebut akan menyatu dan membentuk biji.
Benang sari (stamen) dan putik (pisillum) merupakan alat kelamin bunga. Benang sari merupakan alat kelamin jantan dan putik merupakan alat kelamin betina.
Benang sari terdiri dari tangkai sari (filamentum) dan kepala sari (anthera) dengan dua atau lebih kotak sari. Di dalam kotak sari terdapat serbuk sari (pollen). Setiap serbuk sari berisi inti sperma (sel kelamin jantan).
Gambar 1. Benang Sari
Sumber dari belajar.kemdikbud.go.id
Putik (pistillum) terdiri dari bakal buah (ovarium) dibagian dasarnya dan tangkai putik (stylus) yang ujunganya terdapat kepala putik (stigma). Di dalam bakal buah terdapat sel telur yang merupakan sel kelamin betina (ovum).
Gambar 2. Putik Bunga
Sumber dari belajar.kemdikbud.go.id
Bunga sempurna juga disebut pula hermaprodit atau bunga yang memiliki putik dan benang sari, sedangkan bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki salah satu alat kelamin saja ( Mikarjuddin,2006 : 34).
Gambar 3. Bunga Lengkap dan Bunga tidak Lengkap
Sumber dari 2. www.frewaremini.com
B. Penyerbukan pada Tumbuhan Berbiji
Pada tumbuhan berbiji, pembuahan hanya akan terjadi bila didahului oleh adanya proses penyerbukan. Proses penyerbukan adalah proses melekatnya serbuk sari ke kepala putik. Berdasarkan factor yang menyebabkan penyerbukan dapat dibagi dua yaitu penyerbukan adanya perantara dan penyerbukan tanpa perantara.
C. Pembentukan Sel Gamet pada Tumbuhan
Pembentukan gamet dapat dilihat pada video berikut :
Sumber : Youtube
Sel kelamin tumbuhan terbagi atas dua yakni sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Mekanisme proses dalam tahap-tahap pembentukan sel kelamin tumbuhan. Proses pembuahan melibatkan sel kelamin jantan dan betina. Sel-sel kelamin tersebut dihasilkan oleh alat-alat kelamin yang terbentuk setelah organisme dewasa. Proses pembentukan sel kelamin disebut dengan gametogenesis. Gametogenesis meliputi pembentukan sperma (spermatogenesis) dan pembentukan telur atau ovum (oogenesis) (Agung. 2008: 4).
Penjelasan pembentukan sel kelamin jantan pada tumbuhan dan pembentukan sel kelamin betina pada tumbuhan dapat dilihat dibawah ini :
Penjelasan pembentukan sel kelamin jantan pada tumbuhan dan pembentukan sel kelamin betina pada tumbuhan dapat dilihat dibawah ini :
2. Reproduksi Tumbuhan Secara Vegetatif
Reproduksi vegetative merupakan perkembangan yang tidak melalui proses pembuahan hingga reproduksi ini tidak memerlukan sel kelamin. Akibatnya, sifat-sifat tumbuhan baru hasil reproduksi ini sama dengan tumbuhan induknya. Samanya sifat tumbuhan baru dengan induknya tersebut unggul. Reproduksi vegetative dapat dibedakan menjadi reproduksi vegetative alami dan reproduksi vegetative buatan.a. Reproduksi Vegetative Alami
Reproduksi jenis ini tidak melibatkan campuran tangan manusia. Reproduksi vegetative alami meliputi pembentukan tunas, batang tebu, batang singkong , daun cocor bebek, laos
1. Akar Tinggal
Akar tinggal atau rizoma atau rimpang merupakan batang yang tumbuh horizontal menyerupai akar didalam tanah. Dari bagian ini, tumbuh tunas yang menjadi individu baru, misalnya pada bungga tasbih, lengkuas, dan jahe.
2. Umbi Batang
Umbi batang atau tuber merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam batang dan terletak didalam tanah. Jika umbi ini ditanam, dapat tumbuh tunas menjadi tanaman baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tuber adalah kentang dan singkong.
3. Reproduksi dengan Daun
Tepi-tepi daun pasti tumbuh, misalnya cocor bebek. Bersifat meristematis. Akibatnya, dari tepi-tepi daun tersebut dapat tumbuh tunas dan akar yang akan terpisah dari induyknya untuk membentuk tumbuhan baru. Peproduksi seperti ini dinamakan juga reproduksi melalui tunas advintif
b. Reproduksi Vegetatif Buatan
Raproduksi jenis ini sengaja dilakukan manusia untuk memperoleh tanaman baru yang bersifatnya sama dengan induknya. Tumbuhan baru tersebut diambil dari tanaman induk yang telah tumbuh besar, sehingga tumbuhan baru itu akan cepat mengahasilkan dengan sifat yang sama dengan induknya. Berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh perkembangan vegetative buatan.
1. Mencangkok
Mencangkok dilakukan pada tanaman dikotil dengan cara membuang sebagian kulit dan kabium secara melingkar pada cabang. Kemudian daerah lukanya dibalut oleh tanah atau media lain dan diikat serta dibiarkan sampai tumbuh akar.
Gambar 4. Mencangkok
Sumber dari belajar.kemdikbud.go.id
Sumber dari belajar.kemdikbud.go.id
2. Merunduk
Cara ini dilakukan dengan merundukan cabang tanaman kebawah sehingga menyentuh permukaan tanah. Batang tersebut ditimbun dengan tanah terutama pada bagian yang memiliki ruas. Pada ruas tersebut akan tumbuh akara dan tunas.
Gambar 5. Merunduk
Sumber dari belajar.kemdikbud.go.id
Sumber dari belajar.kemdikbud.go.id
3. Menempel dan menyambung
Menpel (Okulasi) dan menyambung bertujuan mengambungkan sifat dua tanaman sejenis atau semarga. Prinsip opulasi adalah emnumbuhkan bagian tanaman pada tanaman lain. Biasanya, bagian yang ditemnpelkan adalah mata tunas.Prinsip dalam menyambung adalah memindahkan ujung ranting atau pun ujung cabang suatu tanaman pada bagian ujung ranting tanaman lain. Kemudian, sambungan tersebut diuikat.
Gambar 6. Menempel dan menyambung
Sumber dari belajar.kemdikbud.go.id
Sumber dari belajar.kemdikbud.go.id
4. Menyetek
Merupakan cara paling umum dilalakukan karena mudah di kerjakan.Kita hanya memotong cabang sekitar 20 cm dan membenamkanya dalam tanah sedalam 5-10 cm.Arah mata tunas sebaiknya menghadap ke atas.
Gambar 7. Menyetek
Sumber dari belajar.kemdikbud.go.id
Sumber dari belajar.kemdikbud.go.id
5. Kultur jaringan
Kemajuan ilmu hormon tumbuhan mendorong para ahli pertanian mengembangkan pola produksi vegetative melalui teknik kultur jaringan. Jaringan tersebut diambil dari daun, batang , akar, ataupun bagian tumbuhan lainya. Melalui teknik ini dapat menghasilkan tumbuhan yang sangat banyak dalam waktu singkat.
Gambar 8. Kultur jaringan
Sumber dari belajar.kemdikbud.go.id
Sumber dari belajar.kemdikbud.go.id
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang reproduksi tumbuhan secara vegetatif dan generatif dapat mendownload materi dibawah ini :
Reproduksi Tumbuhan secara Vegetatif
DAFTAR PUSTAKA
Agung Wijaya, dkk. 2008. IPA TERPADU. Jakarta : Grasindo
Mikrajuddin, dkk. 2006. IPA TERPADU 3A. Jakarta : Erlangga
DAFTAR PUSTAKA
Agung Wijaya, dkk. 2008. IPA TERPADU. Jakarta : Grasindo
Mikrajuddin, dkk. 2006. IPA TERPADU 3A. Jakarta : Erlangga
0 comments: