Langkah -langkah untuk dapat masuk adalah sebagai berikut :
1. Klik link tesebut
2. Masukkan username dan password
3. Klik "submit"
4. Klik "started quizzes"
5. Klik "take" pada baris pertama di kolom started quizzes
6. Klik "start quiz"
7. Klik "start quiz" lagi
8. Kerjakan soal dengan klik salah satu option pada soal pilihan ganda maupun true
false, dan ketikkan satu kata untuk menjawab soal isian singkat.
9. Apabila anda tidak yakin dengan jawaban anda, anda dapat meng-klik "change
answer"
10. Setelah anda yakin dengan jawaban anda silahkan klik "submit quiz" lalu akan
muncul nilai anda
11. Jangan lupa klik "logout of quizstar"
Pada hewan terdapat dua cara reproduksi yaitu aseksul dan seksual. Reproduksi pada hewan rendah dapat dilakukan dengan cara:
Ø Pembelahan
Cara reproduksi ini biasanya di lakukan oleh golongan protozoa, dan beberapa metazoa. Seperti juga pada tumbuhan, hewan ini akan membela menjadi dua sel anak (binary fission) atau menjadi beberapa sel anak (multiple fission). Arah pembelahan sel-selnya ada yang ke arah melintang misalnya, pada Paramaecium dan ada yang ke arah membujur (memanjang) misalnya pada Euglena.
Sumber : Youtube
Ø Pembentukan Tunas
Proses perkembangan tunas menjadi hewan dewasa di sebut blastogenesis. Tunas ini akan dapat melepaskan diri dari hewan induknya bila telah cukup matang. Cara reproduksi ini dapat kita jumpai pada Hydra atau Porifera.
Ø Pembentukan Genunule
Gemmule merupakan sejumlah sel yang banyak mengandung makanan di daerah mesoglea (lapisan tengah) dan berkumpul membentuk seperti bola dikelilingi oleh dinding tebal dari kitin. Biasanya gemmule ini di bentuk bila keadaan lingkungan tidak menguntukan. Gemmule ini akan tumbuh bila keadaan lingkungan baik kembali, Contoh : Porifera Air Tawar
Ø Regenerasi
Regenerasi adalah suatu proses perkembangbiakan suatu individu dari bagian tubuhnya yang terlepas. Tetapi regenerasi dapat pula di artikan sebagai penyembuhan/pertumbuhan kembali bagian tubuh yang hilang atau rusak. Cara reproduksi semacam ini dapat anda jumpai pada : Sponge, Coelenterate, Planaria, Echinodermata dan sebagainya.
Ø Pembentukan Kuncup
Contohnya Hydra yang pada bagian kakinya tumbuh kuncup. Semakin lama, kuncup itu semakin membesar dan menjadi individu baru.
Ø Fragmentasi
Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan memotong bagian tubuh, kemudian potongan tubuh tersebut tumbuh menjadi individu baru. Hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing Planaria (Kastawi. 2003 : 64).
Selain melakukan reproduksi aseksual, hawan rendah pun mampu melakukan reproduksi secara kawin (seksual) beberapa cara reproduksi seksual yang bias di lakukan hewan rendah adalah:
Ø Konjugasi
Hewan tingkat rendah misalnya Paramaecium berkembang biak secara generatif melalui konjugasi. Caranya, dua sel saling mendekat pada bagian mulut selnya, kemudian terjadi tukar menukar inti sel.
Ø Anisogami
Cara reproduksi seperti ini dapat anda jumpai pada hewan-hewan seperti Hydra, Plasmodium, golongan porifera, golongan cacing, dan sebagainya. Hewan tersebut dapat menghasilkan dua jenis gamet yang berbeda dalam bentuk, ukuran serta tingkah lakunya. Gamet jantan biasanya kecil dan bergerak aktif sedangkan yang betina relatif lebih besar teapi pasif. Anisogami sesunggunya merupakan cara reproduksi seksual yang paling umum dilakukan oleh tumbuhan tinggi dan hewaqn bertulang belakang. Tetapi reproduksi semacam ini lebih di kenal denga nama fertilisasi (pembuahan).
Ø Metagenesis
Suatu cara reproduksi yang saling bergantian antara reproduksi aseksual dengan reproduksi seksualnya cara reproduksi semacam ini dapat anda jumpai pada golongan Coelenterate, misalnya Obelia. Hewan ini memiliki polip yang melakukan reproduksi aseksual dan bentuk mendusa (ubur-ubur) yang melakukan reproduksi seksual.
Hewan tingkat rendah lain misalnya cacing dan bekicot bersifat hermaprodit. Hermaprodit yaitu satu individu menghasilkan sel sperma dan ovum. Meskipun hermaprodit, cacing dan bekicot tetap memerlukan hewan lain untuk melakukan perkawinan (Purwoko. 2008 : 78).
B.Gametogenesis
Gametogenesis adalah peristiwa pembentukan sel-sel gamet di dalam kelenjar kelamin. Peristiwa pembentukan sel-sel gamet ini di bedakan atas :
1) Spermatogenesis
Yaitu peristiwa pembentukan sel-sel sperma didalam tes-tes. Sel-sel sperma di dalam tes-tes berasal dari sel-sel spermatogonia. Spermatogonia ini mengalami pertumbuhan ini menjadi spermatosit. Melalui dua kali pembelahan, dari satu spermatosit (2n) akan di hasilkan 4 buah sperma yang haploid (1n).
2) Oogenesis
Adalah peristiwa pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Seperti halnya sel sperma, sel telur pun terjadi melalui proses pembelahan dua kali. Sel telur dalam ovarium berasal dari sel oogonium (kalau lebih dari satu disebut oogonia). Oogonium ini akan tumbuh menjadi oosite. Dari satu oosite melalui dua kali pembelahan akan di hasilkan 4 buah sel tekur (ovum). Dari 4 buah sel telur yang di hasilkan hanya satu yang dapat di buahi (fertil) sedangkan 3 buah sel telur lainnya mengalami degenerasi dan di sebut polar body (polosit).
Hormon yang erat hubungannya dengan reproduksi adalah gonadetropin. Hormon ini terdiri dari beberapa hormon diantaranya:
FSH (Follicle Stimulating Hormone), yang berfungsi merangsang pertumbuhan folikel (gelembung kecil yang berisi ovum) pematangan volikel ini dirangsang oleh SFH. LH (Luteinizing Hormone), menyebabkan volikel yang telah masak pecah dan ovum (sel telur) keluar. Peristiwa ini di sebut ovulasi. LH menyebabkan pula folikel yang telah pecah berubah menjadi kopus luteum yang menghasilkan hormon progesteron, suatu hormon yang membantu pertumbuhan uterus sebagai persiapan untuk kehamilan. Pada laki-laki FSH dan LH mengatur pembentukan testosterone sebagai hormone kelamin jantaan.
E. Perkembangbiakan pada Hewan Tingkat Tinggi
Perkembangbiakan secara seksual pada hewan melibatkan alat reproduksi, sel kelamin/gamet jantan dan gamet betina, serta proses pembuahan atau fertilisasi. Pembuahan pada hewan ada dua jenis, yaitu pembuahan yang terjadi di dalam tubuh induk betina dan pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Pembuahan di dalam tubuh induk betina disebut fertilisasi internal. Sedangkan pembuahan di luar tubuh induk betina disebut fertilisasi eksternal.
Alat reproduksi menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin jantan/sperma dihasilkan oleh testis, sedangkan sel kelamin betina (ovum/sel telur) dihasilkan oleh ovarium (indung telur). Proses pembentukan sel kelamin jantan dan betina disebut gametogenesis. Proses pembentukan sel kelamin jantan disebut spermatogenesis, sedangkan proses pembentukan sel kelamin betina disebut oogenesis. Setelah terjadi pembuahan atau fertilisasi, akan terbentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio. Perkembangan dan kelahiran embrio dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu vivipar, ovipar, dan ovovivipar.
Ø Vivipar (hewan beranak), yaitu hewan yang embrionya berkembang dan mendapat makanan di dalam uterus (rahim) induk betina. Contohnya adalah kerbau, sapi, kucing.
Ø Ovipar (hewan bertelur), yaitu hewan yang embrionya berkembang di dalam telur. Telur hewan ini dikeluarkan dari dalam tubuh dan dilindungi olehcangkang. Embrio memperoleh makanan dari cadangan makanan yang terdapat di dalam telur. Beberapa hewan ovipar mengerami telurnya hingga menetas, misalnya ayam dan merpati. Namun banyak pula induk yang menimbun telur dengan pasir atau bahkan membiarkan begitu saja.
Ø Ovovivipar (hewan betelur dan beranak), yaitu hewan yang embrionya berkembang di dalam telur, tetapi telur tetap berada di dalam tubuh induk betina. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induk dan anaknya keluar. Contohnya adalah kadal dan ikan hiu. Anak itik menetas dari telur, itik termasuk hewan ovipar.
Reproduksi secara generatif umumnya terjadi pada tumbuhan berbiji (Spermatopyta) baik pada tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) maupun pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Pada reproduksi generatif diperlukan dua sel kelami (gamet) yang berbeda jenis, yaitu sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Dengan demikian, reproduksi generatif hanya mungkin terjadi bila ada penyatuan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina.
A.Alat Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Berbiji
Bunga merupakan alat reproduksi secara generative. Bunga berguna sebagai alat pembentukan sel – sel kelamin, baik sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Kemudian kedua sel tersebut akan menyatu dan membentuk biji.
Benang sari (stamen) dan putik (pisillum) merupakan alat kelamin bunga. Benang sari merupakan alat kelamin jantan dan putik merupakan alat kelamin betina.
Benang sari terdiri dari tangkai sari (filamentum) dan kepala sari (anthera) dengan dua atau lebih kotak sari. Di dalam kotak sari terdapat serbuk sari (pollen). Setiap serbuk sari berisi inti sperma (sel kelamin jantan).
Putik (pistillum) terdiri dari bakal buah (ovarium) dibagian dasarnya dan tangkai putik (stylus) yang ujunganya terdapat kepala putik (stigma). Di dalam bakal buah terdapat sel telur yang merupakan sel kelamin betina (ovum).
Bunga sempurna juga disebut pula hermaprodit atau bunga yang memiliki putik dan benang sari, sedangkan bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki salah satu alat kelamin saja ( Mikarjuddin,2006 : 34).
Pada tumbuhan berbiji, pembuahan hanya akan terjadi bila didahului oleh adanya proses penyerbukan. Proses penyerbukan adalah proses melekatnya serbuk sari ke kepala putik. Berdasarkan factor yang menyebabkan penyerbukan dapat dibagi dua yaitu penyerbukan adanya perantara dan penyerbukan tanpa perantara.
Sumber : Youtube
C. Pembentukan Sel Gamet pada Tumbuhan
Pembentukan gamet dapat dilihat pada video berikut :
Sumber : Youtube
Sel kelamin tumbuhan terbagi atas dua yakni sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Mekanisme proses dalam tahap-tahap pembentukan sel kelamin tumbuhan. Proses pembuahan melibatkan sel kelamin jantan dan betina. Sel-sel kelamin tersebut dihasilkan oleh alat-alat kelamin yang terbentuk setelah organisme dewasa. Proses pembentukan sel kelamin disebut dengan gametogenesis. Gametogenesis meliputi pembentukan sperma (spermatogenesis) dan pembentukan telur atau ovum (oogenesis) (Agung. 2008: 4).
Penjelasan pembentukan sel kelamin jantan pada tumbuhan dan pembentukan sel kelamin betina pada tumbuhan dapat dilihat dibawah ini :
Reproduksi vegetative merupakan perkembangan yang tidak melalui proses pembuahan hingga reproduksi ini tidak memerlukan sel kelamin. Akibatnya, sifat-sifat tumbuhan baru hasil reproduksi ini sama dengan tumbuhan induknya. Samanya sifat tumbuhan baru dengan induknya tersebut unggul. Reproduksi vegetative dapat dibedakan menjadi reproduksi vegetative alami dan reproduksi vegetative buatan.
a. Reproduksi Vegetative Alami
Reproduksi jenis ini tidak melibatkan campuran tangan manusia. Reproduksi vegetative alami meliputi pembentukan tunas, batang tebu, batang singkong , daun cocor bebek, laos
1. Akar Tinggal
Akar tinggal atau rizoma atau rimpang merupakan batang yang tumbuh horizontal menyerupai akar didalam tanah. Dari bagian ini, tumbuh tunas yang menjadi individu baru, misalnya pada bungga tasbih, lengkuas, dan jahe.
2. Umbi Batang
Umbi batang atau tuber merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam batang dan terletak didalam tanah. Jika umbi ini ditanam, dapat tumbuh tunas menjadi tanaman baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tuber adalah kentang dan singkong.
3. Reproduksi dengan Daun
Tepi-tepi daun pasti tumbuh, misalnya cocor bebek. Bersifat meristematis. Akibatnya, dari tepi-tepi daun tersebut dapat tumbuh tunas dan akar yang akan terpisah dari induyknya untuk membentuk tumbuhan baru. Peproduksi seperti ini dinamakan juga reproduksi melalui tunas advintif
b. Reproduksi Vegetatif Buatan
Raproduksi jenis ini sengaja dilakukan manusia untuk memperoleh tanaman baru yang bersifatnya sama dengan induknya. Tumbuhan baru tersebut diambil dari tanaman induk yang telah tumbuh besar, sehingga tumbuhan baru itu akan cepat mengahasilkan dengan sifat yang sama dengan induknya. Berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh perkembangan vegetative buatan.
1. Mencangkok
Mencangkok dilakukan pada tanaman dikotil dengan cara membuang sebagian kulit dan kabium secara melingkar pada cabang. Kemudian daerah lukanya dibalut oleh tanah atau media lain dan diikat serta dibiarkan sampai tumbuh akar.
2. Merunduk
Cara ini dilakukan dengan merundukan cabang tanaman kebawah sehingga menyentuh permukaan tanah. Batang tersebut ditimbun dengan tanah terutama pada bagian yang memiliki ruas. Pada ruas tersebut akan tumbuh akara dan tunas.
3. Menempel dan menyambung
Menpel (Okulasi) dan menyambung bertujuan mengambungkan sifat dua tanaman sejenis atau semarga. Prinsip opulasi adalah emnumbuhkan bagian tanaman pada tanaman lain. Biasanya, bagian yang ditemnpelkan adalah mata tunas.Prinsip dalam menyambung adalah memindahkan ujung ranting atau pun ujung cabang suatu tanaman pada bagian ujung ranting tanaman lain. Kemudian, sambungan tersebut diuikat.
4. Menyetek
Merupakan cara paling umum dilalakukan karena mudah di kerjakan.Kita hanya memotong cabang sekitar 20 cm dan membenamkanya dalam tanah sedalam 5-10 cm.Arah mata tunas sebaiknya menghadap ke atas.
5. Kultur jaringan
Kemajuan ilmu hormon tumbuhan mendorong para ahli pertanian mengembangkan pola produksi vegetative melalui teknik kultur jaringan. Jaringan tersebut diambil dari daun, batang , akar, ataupun bagian tumbuhan lainya. Melalui teknik ini dapat menghasilkan tumbuhan yang sangat banyak dalam waktu singkat.
IPA sering juga disebut SAINS. Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11).
IPA sendiri adalah ilmu disiplin yang terintegrasi dengan ilmu Fisika, Biologi, Kimia, Astronomi, Ekologi, Geologi, Geografi dan Ilmu Tanah. Saat ini IPA mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak penemuan di bidang IPA. Penemuan-penemuan tersebut dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi manusia. Contohnya : handphone,merupakan penemuan yang mengalami perkembangan pesat saat ini.
Alam merupakan sesuatu yang sangat menajubkan. Semua yang ada di dunia ini sangatlah kompleks. Hal ini tidak terlepas dari Kuasa Tuhan yang sangat besar.